Secara umum laporan keuangan terdiri dari 3 bagian pokok, sebut saja neraca, laba rugi dan arus kas. Ketiganya memiliki bentuk serta tatanan yang berbeda, namun sama-sama bertujuan untuk menggambarkan kesehatan finansial sebuah perusahaan. Pada ulasan kali ini, kita akan membahas secara detail mengenai ketiga jenis laporan keuangan tersebut.
Laporan Keuangan Terdiri dari Neraca, Laba Rugi dan Arus Kas, Inilah Perbedaannya
Selain menunjukkan kondisi finansial, laporan keuangan juga memberi gambaran sederhana terkait bagaimana suatu perusahaan menghasilkan dan mengelola aset mereka. Sehingga tolak ukur kemampuan perusahaan tersebut dalam membayar hutang, maupun memperoleh laba menjadi semakin jelas.
Terdapat 3 jenis laporan utama yang umum digunakan oleh perusahaan baik barang maupun jasa. Laporan tersebut meliputi neraca, laba rugi, dan arus kas. Berikut beberapa perbedaan dan penjelasan lengkapnya.
1. Laporan Laba Rugi atau Income Statement
Laporan laba rugi memberi gambaran terkait pendapatan dan biaya perusahaan dalam periode tertentu, baik mingguan, bulanan maupun tahunan. Seperti namanya, laporan ini digunakan untuk mengetahui besaran laba bersih maupun kerugian perusahaan. Laporan laba rugi terdiri atas 2 bagian utama yakni pendapatan dan beban.
Pendapatan mencakup semua sumber perolehan perusahaan, seperti penjualan produk maupun jasa. Sementara beban mencakup semua biaya yang perusahaan keluarkan untuk memperoleh pendapatan. Misalnya biaya produksi, overhead, administrasi, dan masih banyak lagi. Dari laporan ini akan diperoleh laba bersih yakni hasil pengurangan semua biaya dengan total pendapatan.
2. Laporan Neraca atau Balance Sheet
Berikutnya adalah neraca yang memberi gambaran terkait aset, kewajiban, hingga ekuitas suatu perusahaan di periode tertentu. Neraca laporan keuangan terdiri dari 3 bagian, yakni harta meliputi uang tunai, piutang, dan persediaan.
Kemudian kewajiban yang mencakup seluruh hutang perusahaan, baik kepada bank, lembaga kredit non-bank, maupun pemasok. Bagian terakhir adalah ekuitas yang meliputi total investasi perusahaan
3. Laporan Arus Kas atau Cash Flow
Laporan arus kas menunjukkan kondisi arus baik yang masuk maupun keluar dari perusahaan selama periode tertentu. Umumnya laporan ini dibuat setiap akhir tahun. Arus kas sendiri menjadi tolak ukur apakah aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan suatu perusahaan berjalan normal dan ideal.
Manfaat Membuat Laporan Keuangan Secara Lengkap
Banyak perusahaan tidak memahami konsep membuat laporan keuangan secara lengkap. Mereka cenderung menyusun sebisanya untuk formalitas saja. Padahal, laporan yang lengkap serta mencangkup 3 bagian pokok seperti di atas, bisa memberikan banyak manfaat di antaranya:
- Memberikan informasi keuangan akurat, yang memungkinkan pemilik, investor, serta pihak terkait memahami situasi perusahaan secara jelas.
- Informasi keuangan yang tertera di dalam laporan bisa membantu manajemen mengidentifikasi serta mengevaluasi kinerja operasional. Sebagai bahan pertimbangan untuk dan membuat keputusan investasi.
- Informasi di dalam laporan keuangan dapat membantu pemilik dan investor, untuk menilai seberapa mumpuni kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
- Laporan keuangan menjadi dokumen yang cukup penting untuk memenuhi persyaratan perpajakan dan hukum.
- Adanya laporan keuangan yang lengkap sangat efektif membantu para kreditur, untuk menilai kemampuan perusahaan tersebut dalam membayar hutang mereka. Apabila dilihat dari arus kasnya tidak berkualitas, maka pemberi pinjaman bisa menolak pengajuan kredit yang perusahaan lakukan.
Laporan keuangan terdiri dari 3 bagian pokok yakni neraca, laba rugi dan arus kas, sekaligus menjadi metode untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan. Hal ini sangat membantu dalam upaya memperkuat hubungan dengan pemangku kepentingan dan membangun kepercayaan di internal perusahaan. Sekian, semoga bermanfaat!