Dalam pembelajaran tajwid, kita mengenal adanya dua jenis hukum idgham, yaitu idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah, yang memiliki perbedaan dalam cara pengucapannya. Artikel ini akan memfokuskan pada idgham bighunnah, meliputi pengertian, contoh, serta teknik membacanya.
Pengertian Idgham Bighunnah
Menurut Raisya Ibnu Rusyd dalam bukunya “Panduan Tahsin, Tajwid dan Tahfizh untuk Pemula” (2015), idgham secara linguistik berarti menggabungkan atau melebur, dan bighunnah berarti dengan dengungan.
Jadi, hukum bacaan idgham bighunnah ini berlaku ketika ada pertemuan antara nun sukun (نْ) atau tanwin ( ـَــًـ , ـِــٍـ , ـُــٌـ ) dengan huruf-huruf idgham bighunnah berikutnya, yang kemudian dibaca dengan dengungan dan ditasydidkan.
Huruf-huruf yang termasuk dalam idgham bighunnah adalah (wau) و , (mim) م, (nun) ن , dan (ya) ي.
Ketika nun sukun (نْ) atau tanwin ( ـَــًـ , ـِــٍـ , ـُــٌـ ) bertemu dengan salah satu dari huruf-huruf tersebut dalam dua kata yang terpisah, maka harus dibaca dengan dengungan sesuai hukum idgham bighunnah.
Namun, jika pertemuan terjadi dalam satu kata, hukum bacaannya berubah menjadi izhar, yang disebut izhar mutlaq, di mana pembacaannya harus jelas.
Contoh Idgham Bighunnah dan Cara Membacanya
Cara membaca yang benar untuk idgham bighunnah adalah dengan menggabungkan suara nun sukun atau tanwin ke dalam huruf idgham bighunnah dengan dengungan selama tiga ketukan. Kesalahan umum yang sering terjadi adalah tidak membaca dengan dengung, yang dapat merubah makna dalam Al Quran.
Berikut beberapa contoh dari Al Quran untuk mempelajari cara membaca idgham bighunnah:
- QS. Al Hasyr: 6 – nun sukun bertemu huruf (ya) ي, dibaca “wa lākinnallāha yusalliṭu rusulahụ ‘alā may yasyā`”.
- QS. Mujadalah: 3 – nun sukun bertemu huruf (nun) ن, dibaca “Wallażīna yuẓāhirụna min nisā`ihim”.
- QS. Munafiqun: 10 – nun sukun bertemu huruf (mim) م, dibaca “wa anfiqụ mimmā razaqnākum”.
- QS. Al-Kahfi: 10 – fathatain bertemu huruf (wau) و, dibaca “rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā”.
- QS. Yasin: 20 – dhommatain bertemu huruf (ya) ي, dibaca “wa jā`a min aqṣal-madīnati rajuluy yas’ā qāla yā qaumittabi’ul-mursalīn”.
- QS. Ar-Rahman: 15 – kasrahtain bertemu huruf (mim) م, dibaca “wa khalaqal-jānna mim mārijim min nār”.
Demikianlah penjelasan tentang hukum bacaan idgham bighunnah beserta contoh-contohnya untuk dipelajari. Semoga informasi ini bermanfaat!
Originally posted 2023-12-20 23:07:42.