Seni  

Begini!!! Cara Memainkan Alat Musik Tong-tong

 

PortalSekolah.Net – Alat musik tong-tong adalah alat musik tradisional dari Madura yang terbuat dari bambu atau kayu. Tong-tong juga dikenal sebagai kentongan.

Musik Tong-tong adalah jenis musik tradisional Madura, biasanya dimainkan ketika patroli membangunkan warga untuk sahur selama Ramadhan. Selain berfungsi sebagai jam alarm sahur, penggunaan kentongan di masa lalu juga digunakan sebagai alat komunikasi sederhana. Peran dan fungsi ceret dalam kegiatan sehari-hari adalah sebagai tanda bahaya, pengumuman, penanda waktu, dan sarana komunikasi baik saat berkeliling maupun rapat pemanggilan.

Disebut musik patroli jika gong yang dimainkan bervariasi, baik dari segi bentuk, ukuran maupun nada suara yang dihasilkan. Jika hanya satu gong yang dibunyikan maka itu tidak disebut musik gong atau patroli, melainkan sebagai drum atau hanya suara gong.

Alat Musik Tong-Tong

Patroli musik awalnya hanya memiliki drum dan pot tanah liat yang diletakkan di atas roda mobil atau truk. Mulut panci akan diisi dengan sedikit air untuk menciptakan suara bass. Sedangkan gendang hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan bahan. Mereka biasanya terbuat dari batang bambu. Bambu yang digunakan biasanya disebut “Ampel Bamboo” atau “Perreng Keles” dalam bahasa Maduran, dan “Durih Bamboo” atau “Perreng Durih”. Kedua jenis bambu ini dapat menghasilkan bunyi atau nada yang berbeda.

Ada juga jenis drum yang terbuat dari kayu, dengan kayu camplong menjadi bahan utama yang digunakan. Ini dikenal sebagai “Kan Nyamplong” bagi orang-orang dari Madura. Suara yang dihasilkan oleh drum jenis ini tidak sekeras yang dibuat oleh drum yang terbuat dari bambu, tetapi lebih lembut dan lembut.

Perpaduan antara alat musik ketiganya juga sudah menghibur warga dan bisa dikatakan musik patrol, akan tetapi ada juga yang menggunakan gendang. Pemain musik patrol tempo dulu hanya dimainkan oleh kurang dari sepuluh orang.

Sejarah Alat Musik Tong-tong

Patroli musik yang awal mulanya hanya menggunakan alat musik tradisional berupa tong-tong, Gentong, kerincing dan Gendang. Namun, seiring berjalannya waktu musik ini mulai berkembang mulai dari adanya seragam bagi para pemain patroli musik hingga peningkatan jumlah alat musik yang digunakan.

Saat kita memasuki tahun 2000-an, revolusi patroli musik sudah dimulai. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya personil hingga modifikasi peralatan sebagai tempat alat musik yang terbuat dari rangka mobil atau mobil yang disatukan sedemikian rupa, biasanya dengan model yang tinggi. Dekorasi paling sederhana pada gerobak atau sasis dihiasi dengan beberapa kain warna-warni dan daun kelapa muda yang melengkung, serta obor untuk media penerangan.

Namun, baru-baru ini dekorasi pada gerobak menjadi lebih bervariasi, dengan pola dan desain berwarna cerah terlihat jelas. Beberapa orang telah merancang gerobak mereka dengan desain naga, singgasana, kuda, dan harimau di setiap sisi dan di bagian depan gerobak. Mereka juga diberi lampu berkedip sebagai hiasan tambahan untuk menambah keindahannya.

Selain menjadi tempat alat musik berat seperti gamelan, drum seperti bass, gong dan alat patroli berat lainnya, gerobak atau sasis juga menjadi tempat bagi musisi yang memainkannya. Penambahan alat musik yang dimainkan tentu akan menambah personel, saat ini ada lebih dari sepuluh pemutar musik tong-tong atau patroli. Bahkan 20 orang atau lebih termasuk pendorong gerobak atau sasis.

Perkembangan musik tradisional meningkat pesat dari tahun ke tahun. Baik dari segi aransemen musik, hingga kreativitas dekorasi yang menyenangkan mata para penggemar musik tradisional ini. Penggemarnya juga semakin bertambah, sehingga di setiap daerah bahkan desa-desa terpencil sekalipun banyak yang mendirikan tempat berkumpulnya musik yang satu ini.

Dari sekian banyak grup musik tradisional Tong-Tong, atau yang sering disebut orang Ul-Daul atau Ul-Gaul, salah satu patroli musik legendaris di kota Sumenep adalah Gong Mania dari Desa Ketawang, Kecamatan Guluk-Guluk. Perkusi Tinkerbell dan Keraton Agung masih ada dan mengembangkan musik tradisional Madura. Grup musik ini memiliki puluhan personel.

Jika sebelumnya musik patroli atau tong-tong hanya diiringi pembacaan shalawat atau dzikir, kini musik patroli juga sudah berkembang dari segi lagu atau iringan musik. Saat ini, para pemain patroli kerap membawakan lagu-lagu daerah, terutama lagu-lagu Madura seperti Malate Pote, Pajjhar Laggu, Ole-olang, Ghai’ Bintang dan Tandhuk Majang dan lain-lain.

Meskipun mereka terkadang memainkan lagu-lagu koplo modern atau dangdut sebagai pengiring, mereka sering mencampur musik tradisional dengan lagu-lagu kontemporer untuk menghibur penggemar mereka dengan lebih baik. Selain musik atau lagu, kini juga ada pertunjukan yang menggunakan penari yang menampilkan tarian daerah yang dapat menghibur siapa saja yang menonton pertunjukan tersebut.

Alat Musik Tong-Tong Terkenal di Luar Daerahnya

Selain memiliki banyak penggemar, grup musik tong-tong asal Madura ini kerap memamerkan kemampuannya di berbagai bidang, baik di Madura sendiri maupun di luar Madura seperti di TMII di Jakarta. Selain itu, grup musik tong-tong ini juga mewakili kabupaten dalam mengikuti parade seni dan budaya di daerah lain seperti Bali dan Gresik.

Untuk menjaga kegiatan seni dan budaya yang ada, setiap daerah di Madura seperti Kabupaten Sampang, Pamekasan, dan Sumenep kerap mengadakan festival musik setiap tahunnya.

Setiap ada festival tong-tong di Kabupaten Sumenep atau kabupaten lainnya, pasti akan ramai pengunjung, bahkan hingga ribuan orang yang rela mendorong dan mendorong hanya untuk melihat penampilan grup musik yang satu ini. Bahkan saat kompetisi musik tong-tong yang digelar pemerintah Kabupaten Sumenep beberapa tahun lalu mendatangkan artis-artis papan atas dari ibu kota.

Cara Memainkan Alat Musik Tong-Tong

Udah baca panjang lebar tapi belum nemu cara maininnya? Memainkan alat musik tong-tong cukup mudah, tong-tong dimainkan dengan cara dipukul di bagian tengahnya menggunakan tongkat atau pentungan.

Fungsi Alat Musik Tong-Tong

Alat musik tong-tong ini memiliki fungsi untuk membangunkan warga setempat untuk sahur di saat bulan Ramadhan. Selain itu juga sebagai komunnikasi penanda bahaya, ronda, ataupun untuk kumpul rapat.

Itulah artikel tentang alat musik tong-tong  yang sudah dibahas diatas dari sejarah alat musik tong-tong, cara memainkan alat musik tong-tong, fungsi alat musik tong-tong bahkan budaya yang sudah terkenal keluar daerah aslinya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kalian semua, jangan lupa share informasi ini. Semoga bermanfaat!

Originally posted 2022-07-07 21:26:05.