Cara hitung bunga pinjaman penting untuk diketahui. Sebelum mengajukan pinjaman, ada baiknya tahu secara pasti bagaimana cara menghitung bunganya. Kedepannya bisa mencegah timbulnya ketidakseimbangan antara pemasukan dengan besarnya angsuran yang harus Anda bayar.
Cara Hitung Bunga Pinjaman dengan Tepat
Ketika kita meminjam uang ke lembaga keuangan maupun pinjol resmi OJK, tentu ada konsekuensi membayar bunga. Besar bunga dari setiap pemberi pinjaman tidaklah sama.
Khusus untuk pinjol, OJK telah menetapkan bunga sebesar 0,8% per hari. Jika menemui pernyataan sedemikian, bisakah Anda menghitung besarnya uang yang harus dikembalikan?
Secara umum, bunga pinjaman terbagi menjadi 3 macam. Tentu rumus menghitung bunganya tidaklah sama. Ingin mengetahui bagaimana menghitung bunga sesuai jenisnya dengan cara yang tepat?
Suku Bunga Tetap
Menghitung suku bunga tetap atau populer dengan sebutan bunga flat adalah yang paling mudah. Dengan menerapkan suku bunga ini tidak akan membuat Anda kesulitan membayar pinjaman setiap bulannya.
Ini karena besar cicilan pokok dan jumlah bunga tidak mengalami perubahan karena sama. Jadi, memudahkan Anda mengingatnya. Adapun jumlah angsuran sesuai dengan total seluruh jumlah pinjaman.
Sebagai contoh:
Anda meminjam uang sebesar Rp 24.000.000 dengan tenor 12 bulan dan besar bunga 6% per tahun. Maka Anda harus membayar angsuran sebesar:
Bunga 6% per tahun = 0,5% perbulan
Besar cicilan pokok = Rp 24.000.000 : 12 = Rp 2.000.000
Besar bunga per bulan = Rp 24.000.000 x 0,5% = Rp 120.000
Maka besar angsuran perbulan adalah = Rp 2.000.000 + Rp 120.000 = Rp 2.120.000
Jadi, Anda berkewajiban membayar Rp 2.120.000 selama 12 bulan.
Cara Menghitung Bunga Efektif
Cara hitung bunga pinjaman efektif tidak sama dengan bunga flat. Biasanya, pinjaman yang diajukan ke koperasi atau bank menerapkan bunga efektif.
Ini membuat nasabah lebih ringan karena besar angsuran perbulannya cenderung makin kecil. Penghitungan bunga berdasarkan nilai pokok yang belum Anda bayar.
Ilustrasi mudahnya adalah sebagai berikut:
Misalkan Anda meminjam uang Rp30.000.000 dengan tenor 24 bulan dan suku bunga 5% per tahun.
Maka total bunga pinjaman adalah = Rp30.000.000 X (2 X 5%) = Rp3.000.000
Untuk menghitung bunga bulan 1 adalah = Rp (30.000.000 X 5%) : 12 = Rp125.000
Nah, total angsurannya adalah = Rp1.250.000 + Rp125.000 = Rp1.375.000
Cara hitung bunga pinjaman di bulan kedua adalah = (Rp30.000.000 – Rp125.000) X 5% : 112 = Rp124.479
Besar angsuran di bulan ke-2 adalah = Rp1.250.000 + Rp124.479 = Rp1.374.479
dan, begitu seterusnya hingga angsuran terakhir.
Bunga Anuitas atau Bunga Cicilan
Perhitungan bunga anuitas lebih rumit. Prinsipnya, besar angsuran pokok semakin mendekati pelunasan justru semakin banyak, tetapi suku bunga per bulannya semakin kecil.
Bila telah ditentukan besar cicilan di bulan ke satu, maka untuk menentukan bulan kedua, tinggal mengurangi jumlah cicilan pokok angsuran kesatu dengan saldo periode sisa pinjaman. Dapat dikatakan bahwa bunga anuitas merupakan hasil modifikasi bunga efektif.
Sebagai simulasi yang akan menjadi gambaran bagi Anda adalah misalkan meminjam sebesar Rp50.000.000 dengan jangka waktu pengembalian 12 bulan dan suku bunga 12% alias 1% per bulan.
- Maka besar angsuran tiap bulan = Rp 50.000.000 X 12% : 1 – (1 + 12%) – 12 = Rp 5.000.000
Perhitungan bunga di bulan kesatu = Rp 50.000.000 X 12% x (30 : 360) = Rp 500.000
nah, besar angsuran di bulan kesatu = Rp 5.000.000 + Rp 500.000 = Rp 5.500.000
- Besar bunga di angsuran kedua = (Rp 50.000.000 – Rp 5.500.000) X 12% X (30 : 360) = Rp 445.000
Sehingga besar cicilan di bulan kedua = Rp 5.000.000 + Rp 445.000 = Rp 5.555.000
Dengan mengetahui ketiga cara hitung bunga pinjaman dalam ulasan tadi, tentu memudahkan untuk menyesuaikan dengan kemampuan finansial yang Anda miliki bukan? Bila besar bunga tidak wajar, urungkan niat Anda meminjam. Ini lebih baik ketimbang nantinya terjerat pinjaman tidak berujung.